Infomedia – Nilai emas diperkirakan bakal mengalami penurunan pada hari ini. Kajian Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer mengatakan, Tren penurunan menunjukkan kecenderungan nilai emas untuk turun dalam jangka panjang, meskipun ada peningkatan nilai sementara nan dipicu oleh buletin Producer Price Index (PPI) di Amerika Serikat.
Fischer menekankan bahwa arah tren saat ini lebih condong ke penurunan nilai emas.
Lihat juga: Emas di Proyeksikan Menurun usai Rilis Buletin CPI dan FOMC
Sesuaidengan kajian secara teknikal, Fischer mengidentifikasi bahwa tekanan jual tetap dominan.
Kajian teknikal ini menunjukkan bahwa nilai emas tetap berpotensi untuk turun lebih rendah lagi dalam waktu dekat.
Selain kajian teknis, Fischer juga menyoroti ketidakpastian terkait keputusan Federal Reserve (The Fed) mengenai kebijakan moneter mereka.
Meskipun ada informasi ekonomi nan mengindikasikan peningkatan, seperti PPI nan naik, respons pasar emas justru condong negatif.
Ini menandakan bahwa pelaku pasar tetap ragu-ragu dan menunggu kepastian lebih lanjut dari The Fed terkait langkah-langkah moneter ke depan. Ketidakpastian ini menjadi salah satu aspek nan menekan nilai emas lebih lanjut.
Pada sesi perdagangan AS Kamis (13/6) kemarin, emas (XAU/USD) diperdagangkan lebih rendah.
Di Bagian Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk penyerahan Agustus mengalami penurunan sebesar USD2,00 per troy ons, alias sekitar 1,49%.
Nilai instrumen ini sebelumnya telah mencapai titik terendah sesi di USD2.304,20 per troy ons dan diperkirakan bakal mendapatkan support di level ini. Sementara itu, resistance diperkirakan berada pada USD2.406,70 per troy ons.
Aspek lain nan mendukung prediksi penurunan nilai emas ialah penguatan dolar AS.
Indeks Dolar AS Berjangka, nan memantau kemampuan greenback versus keranjang enam mata duit utama lainnya, naik sebesar 0,18% dan diperdagangkan pada USD104,81.
Penguatan dolar ini seringkali berakibat negatif terhadap nilai emas lantaran emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata duit lainnya.
Selain itu, penurunan nilai juga terlihat pada komoditas lain seperti perak dan tembaga. Perak untuk penyerahan Juli jatuh sebesar 4,14% dan diperdagangkan pada USD29,01 per troy ons.
Sementara itu, tembaga untuk penyerahan Juli mengalami penurunan sebesar 1,76% dan diperdagangkan pada USD4,49 per pon.
Ketidakjelasan atas keputusan The Fed setelah rilis buletin PPI juga menjadi aspek nan memperkuat prediksi penurunan nilai emas.
Fischer mengatakan bahwa pasar tetap menunggu kepastian terkait kebijakan moneter nan bakal diambil oleh The Fed, terutama mengenai suku kembang.
Ketidakpastian ini menambah tekanan pada nilai emas, nan condong melemah dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan.
Prediksi Fischer menegaskan bahwa nilai emas kemungkinan besar bakal melanjutkan tren penurunannya.
Meskipun terdapat faktor-faktor nan dapat memberikan dorongan sementara pada nilai, seperti buletin ekonomi nan positif, ketidakpastian kebijakan moneter dari The Fed dan tekanan dari pergerakan dolar AS tetap menjadi aspek dominan nan menekan nilai emas.
Lihat juga: Nilai Emas Turun Kurangnya Permintaan Prospek Suku Kembang AS
Comment