Tips Smart

Pengembangan Karakteristik Lewat Projek P3 Antara Pencapaian Dimensi Profil dan Keberlanjutan Karakteristik

57
×

Pengembangan Karakteristik Lewat Projek P3 Antara Pencapaian Dimensi Profil dan Keberlanjutan Karakteristik

Share this article
Pengembangan Karakteristik Lewat Projek P3 Antara Pencapaian Dimensi Profil dan Keberlanjutan Karakteristik

Dalam halaman Direktorat Sekolah Alas dinyatakan bahwa Pelajar Pancasila ialah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang kehidupan nan mempunyai kompetensi dunia dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam karakteristik utama: beribadah, bertakwa kepada Tuhan YME, dan bermoral mulia, berkebinekaan dunia, bergotong royong, berdikari, berakal kritis, dan imajinatif. Begitu pula menurut beberapa penyampai materi (narasumber) pada sejumlah pertemuan nan membahas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, mulai dari pelatih penggerak sampai dengan direktur sekolah penggerak, mereka menyampaikan bahwa P5 pada hakikatnya ialah pengembangan dan penguatan karakteristik peserta didik sebagaimana dulu pada kurikulum sebelumnya dibahas sebagai penguatan karakteristik nan terintegrasi dalam pembelajaran intrakurikuler. Cuma saja saat ini di kurikulum aktual, kurikulum merdeka karakteristik ini kecuali terintegrasi dalam intrakurikuler juga dikembangkan secara berdikari melalui aktivitas kokurikuler nan kemudian berjulukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini menyasar pada capaian Dimensi nan secara perincian dispesifikkan lagi melalui komponen dan subeleman. Dari hasil praktik penerapan pada sekolah nan menerapkan IKM berdikari berubah, irit pewarta memahaminya bahwa projek P3 ini diasumsikan sebagai sebuah ancang-ancang pengembangan dan penguatan karakteristik nan ditanamkan melalui aktivitas nan dilakukan dengan adanya karakteristik tahapan waktu nan digunakan sebagai penanda progres projeknya. Berselisih sedikit dengan projek pada intrakurikuler, projek pada P3 tidak terlalu menekankan pada adanya hasil dari projek tersebut. Pelatih, dalam perihal ini penyedia dituntut berkarya untuk menciptakan aktivitas nan di dalamnya dapat dilakukan penanaman, pengembangan dan penguatan karakteristik. Peserta didik dipantau, diamati perilakunya menurut dimensi nan telah  ditetapkan mengenai tema nan disepakati di dini tahapan pengenalan projek.

Produk dalam kegiatan projek nan konteksnya intrakurikuler memang mengharuskan peserta didik menghasilkan sesuatu. Namun produk sebagai kegiatan projek dalam konteks kokurikuler, projek nan dikaitkan dengan implementasi karakteristik pelajar Pancasila tidak mengharuskan alias mewajikan adanya kedatangan produk. Jikalau ada projek diakhir kegitan P5 perihal itu sebagai penyemangat alias motivasi dalam berbuat aktivitas. Substasi utama dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ialah hasil pengamatan dan penilaian terhadap karakteristik nan bakal dikembangkan melalui kegiatan peserta didik dalam mengerjakan projek. Jikalau dapat pewarta analogikan mengenai pengamatan dan penilaian karakteristik seseorang dalam melaksanakan sebuah projek ialah misalnya, saat memandang 10 orang buruh pencipta projek jembatan. Seorang mandor kecuali memandang progres profesi mulai dari peletakan batu pertama dan seterusnya, ia juga pasti mengawasi perilaku kerja para tukang dan kenek. Saat mengawasi progress profesi, mungkin sang mandor memandang ada buruh nan giat, malas, imajinatif, disiplin, serius, dan lain-lain. Nah, dalam P5 irit pewarta ialah posisi pelatih sebagai pasilitator mengawasi perilaku berguru peserta didik saat mengerjakan projek seperti seorang mandor mengawasi perilaku kerja para tukang dan keneknya. Seorang mandor mampu menegur apalagi memberhentikan buruh nan berbuat pelanggaran perilaku kerja sesuai dengan ketentuan. Pelatih dalam perihal ini penyedia juga demikian. Cuma saja istilahnya bukan memberhentikan melainkan cukup dengan berbuat peneguran dan intervensi supaya peserta didik balik melaksanakan aktivitas sesuai kaidah dan kesepakatan di dini pembelajaran dan diakhir projeknya memberikan laporan kemajuan perilaku peserta didik dalam rentang waktu penyelesaian projek.

Balik pada permasalahan utama, bahwa pengembangan dan penguatan karakteristik sebagai substansi pencapaian dimensi profil pelajar Pancasila diharapkan tidak terjebak pada berakhirnya projek. Artinya,  kudu ada keberlanjutan pengamalan karakteristik dalam hayat sehari-hari peserta didik baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun di penduduk. Tidak cuma penekannya pada peserta didik, juga kepada pendidik. Pelatih sebagai pendidik kudu terus mengawasi dan terus berbuat intervensi terhadap perilaku peserta didik. Tidak cuma berbuat pengamatan dan intervensinya pada saat penyelenggaraan P5 saja. Pendidik kudu memberikan keteladanan untuk menguatkan karakteristik nan termuat dalam dimensi profil nan dikembangkan.

Comment