Pakar ahli penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik DR. dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM menjelaskan krusial untuk mengenal indikasi kanker limfoma hodgkin untuk menjadi alas penemuan awal pada kanker nan menyerang kelenjar getah jernih ini.
Pakar nan praktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyebutkan indikasi pada kanker limfoma baik hodgkin alias non-hodgkin nan khusus ialah demam di bawah 38 derajat berhari-hari, berkeringat pada sore hingga malam hari saat tidur dan bobot badan turun 10 persen selama 6 bulan.
“Berkeringat mampu sering dimulai sore hari, itu khusus amat meskipun udaranya dingin, meskipun kita pakai AC. Itu nan khusus, lantaran itu ialah metabolisme dari si sel kanker tadi. Dan pasien bakal kelihatan lebih lemas, lebih kuyu, dan sangat kurus, kemudian lelah,” kata Andhika dalam obrolan terkait limfoma hodgkin di Jakarta, Kamis.
Andhika menjelaskan, kanker limfoma terjadi lantaran limfosit pada kelenjar getah jernih bersirkulasi menjadi galak jikalau ada pencetus nan mulai tidak sesuai dengan sistem tubuh.
Kecuali indikasi khusus berupa keringat, indikasi lain nan khusus dari kanker limfoma ialah munculnya beberapa benjolan mini sesuai dengan jalur pembuluh darah getah jernih, seringkali di kedua sisi leher, ketek alias lipatan paha.
Dia juga menjelaskan indikasi benjolan ini tidak menyebabkan nyeri nan justru perlu diwaspadai. Benjolan limfoma juga berselisih dengan gondongan alias gondok lantaran tiroid, nan langsung berupa benjolan besar dan cuma satu sisi leher dan ada rasa nyeri.
Limfoma juga termasuk penyakit autoimun nan mengarah pada keganasan, maka itu pasien nan mempunyai imun tidak indah lantaran style hidup merokok mempunyai akibat lebih besar mengalami limfoma.
“Mereka nan dengan imunnya buruk alias dengan autoimun berisiko untuk terjadi pada lupus dan akibat limfoma, mereka dengan merokok, penyakit HIV berisiko sekali limfoma,” kata Andhika.
Aspek nan memperbesar akibat limfoma lainnya ialah usia nan banyak menyerang remaja 15-30 tahun dan di atas 60 tahun. Pada rentang usia remaja mempunyai kemungkinan untuk sembuh lebih tinggi. Andhika menjelaskan limfoma juga mini kemungkinan untuk diturunkan dibandingkan dengan kanker tetek.
Maka itu dia menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan pakar jikalau mempunyai indikasi nan nampak seperti benjolan disertai dengan indikasi lain supaya tidak masuk pada stadium lanjut nan memperlama proses pengobatan.
Informasi: Fitra Ashari
Penyunting: Zita Meirina
Sumber © INFOMEDIA 2024
Comment