Keuangan

Ancang-ancang Strategis IIF dalam Mendukung Ekonomi Digital Nasional

3
×

Ancang-ancang Strategis IIF dalam Mendukung Ekonomi Digital Nasional

Share this article
Ancang-ancang Strategis IIF dalam Mendukung Ekonomi Digital Nasional


ILUSTRASI. Prasarana telekomunikasi: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) turut adopsi peran dalam mendukung penguatan ekonomi digital nasional

Reporter: Yudho Winarto | Penyunting: Yudho Winarto

iNFOMEDIA – JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terus bertahan peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Sebagai katalis pembangunan prasarana berkepanjangan, IIF telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,1 triliun hingga 2024 untuk sektor telekomunikasi dan pewarta.

Dalam zaman transformasi digital nan semakin pesat, prasarana digital menjadi fondasi utama bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Laporan e-Conomy SEA 2024 nan dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company berspekulasi harga transaksi bruto (GMV) ekonomi digital Indonesia tumbuh dari US$80 miliar pada 2023 menjadi US$90 miliar di 2024.

Lihat Juga: IIF Sorong Pemerataan Akses Air Bersih Lewat Denah KPBU

Nomor ini diprediksi melonjak hingga US$360 miliar (adil Rp5.680 triliun) pada 2030.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan), menyampaikan bahwa IIF telah membiayai proyek-proyek strategis di sektor digital, seperti pembangunan kabel serat optik bawah laut nan menghubungkan Jakarta dan Singapura, pembangunan menara BTS, pusat informasi (informasi center), hingga satelit.

“Kami mendukung proyek-proyek nan memperluas konektivitas digital dan bertahan prasarana pewarta di seluruh Indonesia,” ujar Idhan dalam keterangan resminya Senin (14/4).

Salah satu ancang-ancang konkret aktual ialah kerja sama IIF dengan PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom (Smartel) dalam kontrak angsuran sindikasi senilai total Rp10 triliun nan diteken pada 14 November 2024.

Dalam proyek tersebut, IIF beraksi sebagai salah satu lead arranger dengan porsi pembiayaan sebesar Rp500 miliar.

Idhan menambahkan bahwa pembangunan prasarana digital juga berkontribusi besar terhadap pengurangan kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Lihat Juga: IIF Danai Pembangunan PLTMH 11MW di Sumatera Utara Senilai US$12,2 Juta

Dengan akses internet nan lebih merata, penduduk di wilayah terpencil sekarang mempunyai peluang nan lebih luas untuk mengakses pendidikan, jasa kesehatan, serta kesempatan ekonomi lainnya.

“Dengan bantuan prasarana nan inklusif, kita bukan cuma membangun konektivitas, tapi juga bertahan ketahanan dan energi saing ekonomi digital Indonesia ke depan,” tutupnya.

Cek Informasi dan Tulisan nan lain di Google News



Comment