Parenting

Kerap Diabaikan, Ini Ancaman nan Bakal Terjadi Saat Kadar Kortisol Tinggi

9
×

Kerap Diabaikan, Ini Ancaman nan Bakal Terjadi Saat Kadar Kortisol Tinggi

Share this article
Kerap Diabaikan, Ini Ancaman nan Bakal Terjadi Saat Kadar Kortisol Tinggi
Infomedia, Jakarta Dilansir dari Cleveland Clinic, kortisol ialah hormon steroid nan diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal nan terletak di atas ginjal. Hormon ialah bahan kimia nan mengoordinasikan beragam kegunaan dalam tubuh dengan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan beragam jaringan lainnya. Sinyal-sinyal tersebut menunjukkan tubuh atas apa nan kudu dilakukan. Kortisol merupakan hormon krusial nan memerankan peranan krusial di beragam organ dan jaringan tubuh, seperti meregulasikan respons tubuh terhadap stres, membantu tubuh mengontrol penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat, hingga mengatur tekanan darah.

Biasanya, kadar kortisol dalam darah, urin, dan saliva meningkat pada pagi hari dan menurun setelahnya hingga mencapai titik terendahnya di tengah malam. Tentu, pola tersebut dapat berubah saat kita tidur di waktu nan berlainan. Namun, kadar kortisol nan terlalu rendah alias terlalu tinggi dapat rawan bagi kesehatan. Maka dari itu, dibutuhkan upaya untuk menstabilkan kadar kortisol di dalam tubuh. Dilansir dari Healthline, berikut ialah beragam argumen naiknya kadar kortisol dalam tubuh.

Penyebab tingginya kadar kortisol

Stres

Stres memicu beragam macam sinyal dalam tubuh, seperti dari hormon dan saraf. Sinyal-sinyal ini menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon-hormon, termasuk hormon adrenalin dan kortisol. Hasil dari pelepasan hormon-hormon tersebut ialah meningkatnya debar jantung dan daya sebagai bagian dari respons fight-or-flight. Itulah langkah tubuh mempersiapkan dirinya untuk menghadapi sebuah keadaan nan rawan.

Paparan kortisol dan hormon stres lainnya dalam jangka panjang dapat berakibat negatif pada proses tubuh. Paparan dalam jangka waktu nan panjang dapat meningkatkan akibat masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, masalah paru-paru, obesitas, depresi, dan tetap banyak lagi.

Pengaruh samping penyembuhan

Terdapat beberapa obat nan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Obat corticosteroid biasanya digunakan untuk menyembuhkan asma, artitis, beberapa jenis kanker, dan kondisi-kondisi medis lainnya nan dapat meningkatkan kadar kortisol ketika dikonsumsi dengan dosis tinggi alias dikonsumsi dalam jangka waktu nan panjang.

Tumor kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal terletak tepat di atas ginjal. Tumor kelenjar adrenal dapat berupa tumor jinak dan juga tumor galak. Ukuran dari tumor kelenjar adrenal juga bervariasi. Kedua jenis tumor tersebut menghasilkan hormon tingkat tinggi, salah satunya ialah kortisol. Selain itu, andaikan tumor berukuran cukup besar dan menekan organ sekitarnya, mungkin bakal terasa nyeri di perut.

Tanda-tanda kadar kortisol tinggi

Tingginya kadar kortisol dalam tubuh dapat menimbulkan beragam indikasi pada tubuh. Indikasi nan timbul sangat berjuntai pada apa nan menyebabkan naiknya kadar kortisol tersebut. Berikut ialah tanda-tanda umum dan indikasi dari kadar kortisol nan berlebihan:

  • Kenaikan berat badan, biasanya di bagian tengah tubuh dan punggung atas
  • Kenaikan berat badan dan wajah nan membulat
  • Munculnya jerawat
  • Kulit nan menipis
  • Mudah untuk tergores
  • Wajah memerah
  • Proses pemulihan nan melambat
  • Otot melemah
  • Kelelahan nan parah
  • Mudah marah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Tekanan darah tinggi
  • Sakit kepala

Ketika kadar kortisol tinggi, Sahabat Infomedia dapat segera berkonsultasi pada pakar. Pakar bakal melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menganalisis karena dari gejala-gejala nan muncul dan membantu memberikan penyembuhan nan tepat sasaran.

Comment