Infomedia – Dalam salah satu satu kegiatan di Islamic Virtual Fest 2020 lampau, Ustz. M. Khoirul Huda ditanya apakah dalam literatur sejarah Nabi Saw. dapat ditemukan apakah Nabi Saw. pernah mengalami hal-hal nan mungkin dirasakan manusia rasakan hari ini, misalnya jatuh cinta. Ustz. M. Khoirul Huda kemudian menyebut sosok berjulukan Dhuba’ah binti ‘Amir, wanita nan pernah hendak dilamar oleh Rasulullah Saw. tapi kemudian beliau mengurungkannya.
Kisah tentang Dhuba’ah binti Amir ini diantaranya dapat ditemukan dalam Usud al-Ghabah, sebuah kompilasi profil para sahabat Nabi Saw. nan dikumpulkan oleh Ibn Hantam al-‘Asqalani. Ya, Dhuba’ah menjadi salah seorang sahabat Nabi Saw.
Dhuba’ah mempunyai nama komplit Dhuba’ah binti ‘Amir bin Qarth bin Salamah bin Qusyair bin Ka’ab bin Rabi’ah bin ‘Aamir bin Sho’sho’ah. Sebelum memasuki kisah dia nyaris dinikahi Rasulullah Saw., dia sudah menikah sebanyak tiga kali. Suami pertamanya abernama Hawdzahh bin ‘Ali al-Hanafi. Dia kemudian wafat namun meninggalkan banyak kekayaan warisan untuk mendiang istrinya, Dhuba’ah.
Dhuba’ah kemudian menikah lagi dengan ‘Abdullah bin Jud’an at-Taymi. Dari pernikahan dengan bin Jud’an ini tidak dikaruniai anak. Dhuba’ah pun meminta pisah kepada ‘Abdullah bin Jud’an.
Pernikahan ketiga Dhuba’ah ialah dengan Hisyam bin al-Mughirah kemudian dikaruniai seorang putra berjulukan Salamah. Salamah bin Hisyam bin al-Mughirah ini berawal dari family al-Makhzumi dan berkerabat (namun lain ibunda) dengan diantara orang nan paling memusuhi Nabi Saw. saat Muhammad Saw. menyatakan sebagai Rasul, yakni Abu Jahal. Salamah ialah diantara golongan nan pertama masuk Islam dan sempat hijrah ke Habsyah.
Kembali ke kisah Dhuba’ah, ibunda dari Salamah. Dhuba’ah disebutkan sudah dikenal tergolong sebagai wanita Arab nan paling elok dan menawan. Rambutnya panjang sampai menutupi bagi punggungnya. Fisiknya disebutkan cukup besar, sehingga jika dia duduk Saat Dhuba’ah sudah masuk Islam itulah, Nabi Saw. nyaris melamar Dhuba’ah lewat putranya, Salamah.
Salamah pun meminta izin kepada Nabi Saw. supaya dia diberi kesempatan dulu untuk berbincang dengan Nabi Saw. Sang anak, Salamah merasa perlu berbincang dengan ibunya lantaran usianya sang ibunda sudah tidak muda lagi.
Rupanya, Salamah betul-betul menemui ibunya untuk meminta izin. Ibunya malah kembali memberikan pernyataan,
Apakah sekelas Nabi Muhammad perlu dimintakan izin?” Pergilah dan nikahan dia denganku!
Nabi Saw. pun diceritakan kisah ini oleh Salamah. Rupanya Nabi Saw. mengurungkan niatnya. Demikian kisah Nabi Saw. dengan Dhuba’ah binti Amir, wanita tercantik di Mekkah nan nyaris dinikahi beliau.
Comment