Sebaik apapun hubungan antara kakak dan adik, kemungkinan terjadinya perselisihan di antara mereka tetap ada. Konflik ialah sebuah perihal nan tidak terelakkan, hanya saja perihal tersebut dapat dicegah alias ditangani dengan baik. Terkadang, diperlukan dukungan dari orangtua supaya bentrok antara anak-anak dapat selesai dengan baik dan tidak berulang di kemudian hari.
Banyak sekali argumen kakak dan adik bentrok, mulai dari perbedaan pendapat hingga emosi iri antara satu sama lain. Perihal tersebut wajar terjadi, maka dibutuhkan peran orangtua untuk meluruskan kesalahpahaman nan ada di antara mereka. Perselisihan juga kadang bisa disebabkan oleh perbedaan karakteristik anak, misalnya sang kakak lebih aktif sementara sang adik lebih senang lingkungan nan tenang. Perbedaan style antara keduanya dapat memicu pertengkaran. Untuk menjaga hubungan yang baik di dalam family, anak-anak kudu dipastikan dapat menyelesaikan masalah nan ada. Dilansir dari verywellfamily.com, inilah 8 tips mengatasi pertengkaran kakak adik.
Ajari anak untuk mengatasi bentrok dengan sikap nan positif
Ajak anak untuk mendengarkan argumen dari saudaranya dan tidak hanya berfokus pada perasaannya saja. Berikan juga kesempatan bagi mereka untuk mengatasi perselisihan dengan sikap nan tetap positif supaya dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, anak-anak dapat berguru gimana untuk menyelesaikan sebuah persoalan tanpa melalui jalur nan destruktif dan dapat bermusyawarah untuk membikin situasi menjadi lebih kondusif. Dengan mengajari anak untuk mengatasi masalahnya dengan positif, anak-anak bakal menjadi lebih dewasa dan bijak.
Ajari anak bahwa family ialah satu kesatuan nan kudu dijaga dengan baik
Jelaskan kepada anak bahwa family ialah satu tim nan kudu dijaga kekompakannya. Ayah, ibunda, kakak, adik kudu bekerja sama dengan baik supaya tim tetap utuh dan berguna sebagaimana mestinya. Kalau ada perselisihan, perbedaan pendapat, alias pertengkaran, perihal tersebut kudu sigap diselesaikan supaya tidak merusak hubungan di dalam tim.
Turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah
Walaupun anak kudu diajari gimana untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri, tetapi terkadang dibutuhkan kombinasi tangan orangtua untuk menyelesaikannya. Sahabat Infomedia dapat mendampingi anak-anak nan sedang berbeda untuk membantu menurunkan ketegangan di antara mereka dan memantau kalau terjadi kontak wujud nan membahayakan satu sama lain. Cobalah untuk datang dan dampingi mereka untuk membicarakan apa nan terjadi dan jelaskan bahwa semua perihal pasti dapat diselesaikan serta tidak ada ruang untuk kekerasan di dalam rumah.
Dengarkan kedua belah pihak nan berbeda
Di dalam sebuah perselisihan, pasti bakal ada dua jenis cerita berlainan dari dua sisi nan berlainan. Pastikan Sahabat Infomedia memberi kesempatan pada anak-anak untuk menceritakan apa nan mereka rasakan dan dengarkan penjelasan kedua pihak dengan baik. Dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi alias menginterupsi. Biarkan anak-anak mengutarakan apa nan menjadi akar dari perselisihan nan tengah terjadi dan kelak mereka bakal merasa mendapatkan perlakuan nan setara dari orangtuanya.
Buat peraturan nan jelas
Ketika anak bentrok, pastikan Sahabat Infomedia sudah membikin peraturan nan sangat jelas bahwa kontak wujud apapun, seperti memukul alias menarik baju tidak diperbolehkan. Ajarkan anak untuk saling menghargai dan mendengarkan keluhan dari saudaranya dengan baik tanpa kudu melibatkan kekerasan di dalamnya.
Ajak anak untuk mengutarakan apa nan dirasakan
Beri tahu pada anak untuk konsentrasi pada apa nan menjadi masalah, bukan konsentrasi kepada saudaranya. Kalau permasalahannya ada pada jatah bermain, ajak anak untuk mengomunikasikan apa nan dia rasa alih-alih terus menyalahkan saudaranya sendiri. Ajak anak untuk lebih konsentrasi kepada masalah dan gimana langkah menyelesaikannya. Dengan demikian, anak-anak bakal terlatih untuk berfokus pada solusi nan dapat memberikan jawaban nan baik bagi mereka.
Tanya anak untuk solusi dari masalah
Beri ruang pada anak untuk turut memberikan solusi dari masalah nan ada. Berikan mereka kesempatan untuk mempertimbangkan beragam kemungkinan dan skenario dari persoalan nan ada di antara mereka. Ajarkan anak-anak untuk memikirkan saudaranya juga sebelum memutuskan sebuah jalan keluar.
Contohkan gimana menjadi pemecah masalah nan baik
Bagaimanapun juga, orangtua ialah contoh bagi anak-anaknya. Sahabat Infomedia juga kudu terus memberikan contoh gimana menjadi pemecah masalah nan baik. Kalau ada perbedaan pendapat antara ayah dan ibunda, contohkan gimana mencari jalan keluar dari perbedaan tersebut. Perbedaan pendapat dan perselisihan mungkin terjadi, tetapi semua dapat ditangani tanpa perlu bentrok berlebihan.
Comment