Cakrawala

Inilah Akhlak Makan Pembuka Pintu Keberkahan

10
×

Inilah Akhlak Makan Pembuka Pintu Keberkahan

Share this article
Inilah Akhlak Makan Pembuka Pintu Keberkahan


Pernahkah kita menyadari bahwa setiap suapan nasi nan kita kunyah bukan cuma mengenyangkan, tetapi juga mampu membuka pintu keberkahan? Dalam Islam, makan mempunyai etika nan mengantarkan menuju keberkahan. Oleh lantaran itu, makan merupakan sarana untuk menjaga tubuh supaya berkecukupan bersembahyang. Sehingga kita kudu memegang teguh pada adab-adab syar’iyah. Berikut ini beberapa etika nan dapat kami kumpulkan.

Memastikan makanan ini legal dan baik

Kita kudu mengetahui apakah makanan ini tercampur dengan zat-zat nan haram, alias steril dari beragam syubhat, berlandaskan firman-Nya,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَـٰتِ مَا رَزَقْنَـٰكُمْ

“Hai orang-orang nan beribadah, makanlah di antara rezeki nan baik-baik nan Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 172)

Definisi “thayyib” sendiri ialah makanan legal nan baik dan tidak menjijikkan.

Membaca bismillah sebelum makan

Andaikan kita hendak makan, bacalah bismillah’ sebelum makan. Bakal tetapi jikalau dia lupa, hendaklah dia membaca: bismillahi awwalahu wa akhirah.’”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berfirman,

إذا أكَل أحَدُكم فَلْيذكُرِ اسمَ اللهِ تعالى، فإن نسِي أن يذكُرَ اسمَ اللهِ تعالى في أوَّلِهِ، فليقُلْ: بسمِ اللهِ أوَّلَهُ وآخِرَهُ

“Andaikan salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebutkan nama Allah Ta’ala. Namun andaikan lupa menyebutkan nama Allah Taala pada pertamanya, maka hendaklah ia menyebutkan, ‘Bismillahi awwalahu wa akhirah (dengan nama Allah pada dini dan pada alhasil).” (HR. Abu Dawud, Buku Al-Athimah, no. 15, dan At-Tirmidzi, Buku Al-Ath’imah, no. 47, ia menilai sabda ini shahih.)

Lihat juga: Ketika Rasulullah Mengajarkan Akhlak Makan kepada Anak Mini

Ketika selesai makan, hendaklah memuji Allah

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berfirman,

. مَنْ أَكَلَ طَعَامًا، فقال: الحمدُ للهِ الذي أَطْعَمَنِي هَذَا، وَرَزَقْنِيهِ مِنْ غَيرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa menyantap suatu makanan lampau mengucapkan, alhamdulillahilladzi ath’amani hadza wa razaqani min ghairi hawlin minni wa la quwwah (segala puji bagi Allah nan memberiku makan ini dan memberiku rezeki tanpa suatu energi usaha ataupun kekuatan dariku)’, niscaya dosa-dosanya nan lampau diampuni.” (HR. Abu Dawud, Buku AlHantam, no. 1, dan At-Tırmıdzi, Buku AdDaawat, no. 55.)

Jikalau makanan jatuh, bersihkan kotorannya, lampau makan

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berfirman,

إِذا سقَطَتْ لُقمةُ أَحدِكم فَلْيَأْخُذْها، وليمِطْ عنها الأذى، وليَأْكُلْهَا، وَلاَ يَدعْهَا للشَّيطَانِ

“Andaikan suapan masing-masing kalian jatuh, hendaklah ia memungutnya lantas meniup pergi kotorannya,. Kemudian hendaklah ia memakannya dan tidak meninggalkannya untuk iblis.” (HR. Muslim, Buku AlAsyribah, no. 134, 136.)

Tidak meniup makanan panas

Janganlah meniup makanan panas, tunggu makanan tersebut hingga dingin. Saat minum, bernafaslah di luar gelas tiga kali berlandaskan sabda Anas bahwa Rasulullah bernafas tiga kali sewaktu minum.

Demikian juga dari sabda Abu Sa’id bahwa Nabi melarang membuang nafas ke dalam minuman. Lampau dari sabda Ibnu Abbas bahwa Nabi melarang adopsi nafas ataupun membuang nafas di gelas.

Makan dan minum, tetapi jangan sampai kekenyangan

Perihal nan demikian itu agar kita lebih mendekatkan diri ke dalam sunah nabi dan tidak menyebabkan penyakit dyspepsia (salah cerna), dan mengayomi kita dari obesitas nan dapat menghilangkan kepintaran.

Inilah beberapa poin krusial nan sering dilupakan oleh kaum muslimin dalam perihal etika makan. Dengan mempraktikkan adab-adab ini, kita tak cuma sekadar memenuhi rasa lapar, tapi juga membuka pintu keberkahan nan Allah limpahkan. Semoga kita semua selalu ingat bahwa makanan nan kita konsumsi bukan cuma untuk tubuh, tapi juga untuk hati dan batin. Akhlak nan betul bakal membawa keberkahan di setiap suapan, menjadikan rezeki lebih berkat dan hidup lebih berarti.

Lihat juga: Memulai Makan dari Pinggir Piring

***

Pewarta: Rizka Fajri Indra

Tulisan Infomedia

 

Bacaan:

Buku Minhajul Muslim terjemahan

Kajianrutin di masjid Al-Badr dengan titel Buku Minhajul Muslim – Ulama Delisman Ibrahim (https://youtube.com/live/uOCa8HnLxwI?si=21WrYJl0ib0JG3-n)



Comment